Thursday, May 10, 2007

psikologi warna

Pada abad ke-15, lama sebelum para ilmuwan memperkenalkan warna, Leonardo da Vinci menemukan warna utama yang fundamental, yang kadang-kadang disebut warna utama psikologis, yaitu merah, kuning, biru, hitam dan putih. Pengenalan bentuk merupakan proses perkembangan intelektual sedangkan warna merupakan proses intuisi. Eksperimen menunjukkan bahwa objek yang berwarna hampir selalu menjadi pilihan.
Marial L. David dalam bukunya Visual Design in Dress, menggolongkan warna menjadi dua, warna ekternal dan internal. Warna ekternal adalah warna yang bersifat fisika dan faali, sedangkan warna internal adalah warna sebagai persepsi manusia, cara manusia melihat warna kemudian mengolahnya di otak dan cara mengekspresikannya. (Darmaprawira, 2002:30).
Pengaruh Warna terhadap Emosi
Warna merah memiliki efek emosional yang tajam dibandingkan dengan warna lainnya. Havelock Ellis pada artikelnya Psychology of Red dalam ‘Popular Science’ mengatakan bahwa pada spektrum warna merah itu timbul paling bawah, tetapi munculnya pada mata kita adalah paling cepat dan kuat.
Para ahli menyimpulkan bahwa warna-warna cerah menunjukkan tendensi emosional yang tinggi. penggunaan warna biru dan hitam yang berulang-ulang mengidikasikan kontrol pribadi dan penahanan emosi. Ada kemungkinan bahwa warna memiliki nilai efektif tertinggi dan memperhatikan ungkapan yang tak tertahankan.
Beberapa hasil penelitian menurut Maitland Graves dari bukunya yang berjudul The Art of Color and Design.
Warna panas/ hangat ; keluarga kuning, jingga, merah. Sifatnya : positif, agresif, aktif, merangsang.
Warna dingin/ sejuk : Keluarga hijau, biru, unggu. Sifatnya : negative, mundur, tenang, tersisih, aman.
Warna yang disukai mempunyai urutan seperti berikut :
merah
biru
ungu
hijau
jungga
kuning
Bandingkan dengan hasil penelitian yang dikenakan kepada anak praremaja dan pascaremaja oleh F.S. Breeds dan SE, Katz.
warna merah lebih popular untuk wanita dan warna biru lebih popular untuk pria
Sebagian peneliti berkesimpulan bahwa wanita lebih sensitive terhadap warna daripada pria. Hal tersebut kemungkinan karena lebih banyak pria yang buta warna dibandingkan dengan wanita.
Warna murni dan hangat disukai untuk ruangan sempit sementara warna pastel disukai untuk ruangan yang luas.
Kombinasi warna-warna yang disukai adalah :
Warna-warna kontras atau komplemen
Warna selaras analog atau nada.
Warna monokromatik.
Sementara menurut Hideaki Chijawa dalam bukunya Color Harmony membuat klasifikasi lain warna-warna, ia pun mengambil dasar dari karakteristiknya yaitu :
Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran warna terutama warna-warna yang berada dari merah ke kuning.
Warna sejuk : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru
Warna tegas : warna biru, merah, kuning, putih, hitam
Warna tua/gelap : warna-warna tua yang mendekati warna hitam (coklat tua, biru tua, dsb).
Warna muda/terang : warna-warna yang mendekati warna putih.
Warna tenggelam : semua warna yang diberi campuran abu-abu.
Nilai Warna
Nilai warna diambil dari bahasa Inggris Value, yaitu tingkat atau urutan kecerahan suatu warna. Nilai tersebut akan membedakan kualitas tingkat kecerahan warna, misalnya kita akan membedakan warna merah murni dengan warna merah tua (gelap) atau dengan warna merah muda (terang). Secara teoritis diagram tingkatan nilai yang bisa digunakan adalah 9 tingkat, mulai dari yagn tercerah Putih (p), melalui deretan abu-abu netral (Kn) sampai kepada yang tergelap Hitam. Dr. Denman W. Ross, membagi interval nilai ini menjadi 9 langkah dengan berjarak tetap dan diberi simbol 2 sampai 8 dengan Kn nomor 5 yang paling netral.
Putih mempunyai nilai tertinggi, tidak ada warna lain yang mempunyai nilai setinggi putih. Sedangkan hitam mempunyai nilai terendah, tidak ada warna lain yang mempunyai nilai segelap atau serendah hitam.
Bila dimensi kedua nilai ini dimasukkan ke dalam skema lingkaran warna, maka akan berubah nilai skalanya secara gradual, nilai tertinggi di puncaknya dan nilai terendah atau tergelap paling bawah. Nilai warna akan berubah bila ditambah putih. Untuk pigmen pencampuran mudah dilakukan. Bila warna ingin dibuat lebih terang tinggal menambahkan putih sebalikknya bila warna ingin dibuat lebih gelap tinggal menambahkan hitam. Jadi, setiap warna dapat diubah nilainya Nilai yang paling netral adalah abu-abu nomor 5 (Kn.5). Deretan nilai di atas Kn.5 disebut nilai tinggi dan dibawah Kn.5 disebut rendah, maka secara numerik bisa diidentifikasi tingkatan nilainya. Bila dihubungkan dengan warna nilai yang lebih terang disebut warna cerah atau warna muda, sebaliknya warna yang nilainya lebih rendah disebut warna gelap atau warna tua.
Nilai dapat memberikan efek yang berlainan terhadap warna. Contoh : untuk hal tersebut misalnya meletakkan sebuah warna dalam ukuran dan tingkat kecerahan yang sama diatas latar belakang putih, di atas latar belakang abu-abu netral dan di atas hitam. ketiganya dijejerkan dan akan tampak efek yang berlainan. Warna tersebut akan tampak lebih tua di atas putih, akan tampak tetap di atas abu-abu netral, dan tampak lebih cerah atau lebih muda di atas hitam.
Dalam penggunaannya, nilai cerah akan menambah luas ukuran suatu objek. Misalnya ruangan sempit yang dindingnya dicat dengan warna cerah akan terasa lebih luas dari ukuran yang sebenarnya bila memakai warna cerah. Sebaliknya nilai gelap akan terasa mempersempit atau memperkecil ukuran yang sebenarnya dari suatu objek. Disamping akan memperlebar atau mempersempit, nilai warna dapat pula mengubah jarak. Sebagai contoh, sebuah ruangan akan terasa lebih tinggi bila warna langit-langit ruangan itu diberi warna bernilai cerah.
Putih serta nilai cerah lainya akan memantulkan warna, sedangkan hitam akan menyerap warna/cahaya. Hitam juga akan mempersatukan warna dalam suatu komposisi, serta akan membantu menyelaraskan suatu susunan warna-warna yang kuat dalam nilai-nilai yang sama.
Kontras yang kuat antara putih dan hitam atau antara cerah dan gelap kesannya lebih mencolok dibandingkan dengan kontras antara warna-warna yang kuat dalam nilai yang sama.
Dari uraian mengenai nilai dapat dibuat rangkuman sebagai berikut :
Putih terasa menambah kecerahan warna serta menambah ukuran atau skala karena putih memantulkan cahaya.
Hitam menyerap warna serta menciutkan ukuran karena hitam menyerap cahaya.
Abu-abu akan menetralisir, makin dekat warna makin dekat nilai abu-abu dan makin kuat netralnya.
Putih di atas hitam terasa kurang mencolok dibandingkan dengan hitam di atas putih, karena putih memantulkan cahaya sedangkan hitam menyerapnya.
Nilai kontras yang kuat mempunyai kekuatan untuk menarik perhatian dan bila tidak digunakan secara ahli akan menimbulkan suatu efek yang membingungkan.
Nilai yang berdekatan mempunyai sifat yang aman/damai.
Nilai kontras yang kuat akan membuat siluet suatu objek.
Pencampuran warna dengan hitam, putih atau abu-abu akan menghasilkan tiga macam tingkat kecerahan warna, yaitu yang dinamakan deretan warna cerah tints, deretan warna nada atau tones, dan deretan warna gelap atau shades.
Faber Birren dalam bukunya Principles of Color membuat suatu skema ketiga tingkatan warna tersebut, yang memperjelas hal itu. Di bagian kiri kita melihat warna murni (color) yang diambil dari salah satu warna pada lingkaran warna. Di sebelah kanan atas putih (white), dan di kanan bagian bawah hitam (black). Warna murni yang dicampur dengan putih dan dibuat sederetan langkah yang konstan menghasilkan sederet warna cerah (tints). Warna murni dicampurkan dengan hitam dan setelah ditemukan warna pertengahan atau intermediate lalu dibuat sederet warna campuran dengan langkah yang konstan akan tercipta sederet warna gelap (shade).
Abu-abu pertengahan antara hitam dan putih (Kn.5) yang dicampur dengan warna murni akan menghasilkan sederet warna nada (tones) dengan langkah yang konstan pula.
Para pelukis impresionis dan neoimpresionis memainkan ketiga tingkat kecerahan warna tersebut dalam karya lukis mereka. Beberapa seniman di antaranya Renior, menggunakan hitam sebagai aksen.
Intensitas atau Kekuatan Warna/Kharoma
Dimensi warna ketiga adalah apa yang dinamakan intensitas, yaitu yang menyatakan kekuatan atau kelemahan warna, daya pancar warna dan kemurnian warna. Dapat juga dikatakan, seberapa jauh suatu warna jaraknya dari kelabu atau dari netral. Intensitas adalah kualitas warna yang menyebabkan warna itu berbicara, berteriak, atau berbisik dalam nada yang lembut.
Maitland Graves dalam bukunya The Art of Color and Design membedakan ketiga dimensi warna itu seperti yang dikatakannya "Hue is the name of color. Value is the brightness or luminosity of color. Charoma is the strength, intensity, or purity of a color".
Ia menyebut kharoma untuk istilah intensitas sebagai istilah yang digunakan
oleh A. Munsell.Dua warna mungkin akan sama namanya, misalnya merah, dan nilainya pun mungkin sama, tetapi mungkin akan berbeda dari segi intensitas atau kekuatannya, yang satu mungkin lebih kuat dari yang lainnya. Warna yang penuh intensitasnya akan sangat menarik perhatian atau menonjol dan memberikan penampilan yang cemerlang. Warna yang intensitasnya rendah lebih subtil (halus, lembut).
Perubahan intensitas sebuah warna akan mungkin melalui pencampuran dengan salah satu dari warna kontrasnya atau warna komplemennya.Bila dua warna kontras dicampur, keduanya akan saling menetralisir. Dan bila dicampur dalam proporsi tertentu keduanya akan saling merusak, akibatnya akan menjadi warna netral kelabu. Bila suatu warna telah memiliki cukup campuran warna komplemennya sehingga menjadi setengah netral, maka warna itu hanya memiliki intensitas setengahnya.Jadi, pada dasarnya intensitas atau kemurnian warna dapat dikurangi dengan cara mencampurkannya satu dengan lainnya.warna sekunder intensitasnya tidak sepenuhnya warna primer, warna tersier intensitasnya tidak sepenuhnya warna sekunder dan seterusnya. Hal tersebut merupakan kebalikan dari pencampuran warna subtraktif. Sebab pencampuran antara warna-warna cahaya justru akan menambah murni warna, terutama bila seluruh warna dicampur akan menghasilkan warna putih. Sedangkan pada warna aditif seperti pigmen atau celup pencampuran, banyak warna akan menyebabkan menjadi abu-abu.Cara lainnya untuk menurunkan intensitas atau kemurnian warna adalah dengan mencampurkan warna murni dengan salah satu dari deretan nilai dengan hitam atau dengan putih atau dengan salah satu abu-abu. Satu langkah intensitas adalah sebuah unit ukuran perubahan sebuah warna antara abu-abu netral dengan warna yang memiliki intensitas penuh atau maksimal menunjukkan hubungan antara warna, nilai, dan intensitas.
Kemurnian warna dapat berbeda-beda, tidak selalu dalam jarak yang sama dari sumbu nilai. Dapat saja beberapa warnanya letaknya lebih jauh dari sumbu serta bisa dibuat unit langkah yang baru, hal tersebut bergantung kepada pigmennya. Intensitas pigmen merah termurni misalnya, ternyata lebih kuat dari intensitas hijau murni. Demikian juga pigmen-pigmen lainnya yang secara alamiah intensitasnya kuat pada nilai tertentu, ternyata pada nilai lainnya ia lemah.
Menurut penelitian secara umum, warna panas merangsang anak-anak, orang primitive, sederhana, dan bersifat ekstrovert. Warna dingin bersifat tenang, introvert, dewasa, matang. Kesimpulan ini mungkin terlalu empiris dan luas, karena reaksi emosional tidak terlalu mudah diukur, namun kesimpulan ini untuk sementara dapat dipegang.
"Sulasmi Darmaprawira W.A"
Tambahan mengenai Pengaruh Kekuatan Warna dalam Pengembangan Promosi
dapat mengunjungi link teman dibawah ini :
http://inspired9.com/
Archive for the 'WARNA, TIPOGRAFI & UNSUR DESAIN' Category
WARNA, TIPOGRAFI & UNSUR DESAIN @ 22 Jan 2007 03:28 pm by tiuhd3sain
http://dosen.palcomtech.ac.id/syahbana/tiuh
READ MORE -
Faktor-Faktor Pembuatan Desain
Ada beberapa faktor yang bisa dijadikan patokan dalam pembuatan sebuah desain. Anda tak perlu menggunakan semua faktor yang ada disini, Anda mungkin hanya perlu mengambil beberapa saja diantaranya. Berikut adalah faktor-faktor tersebut :
Id3ntifikasi Fokus
Identifikasi fokus mengacu pada titik berat desain sebagai media penyampaian pesan suatu institusi/perusahaan . Hal ini terkait dengan atribut apa yang ingin dikomunikasikan melalui desain tersebut. Misalnya tentang service, kualitas produk dan sebagainya. Dengan memiliki identitas fokus, arah desain menjadi semakin jelas. Misalnya Desain untuk perusahaan air minum yang ingin memfokuskan diri pada kualitas produk, akan cenderung menggunakan tampilan desain yang mendukung citra kemurnian dan manfaat yang bisa didapat konsumen jika mengkonsumsi produk tersebut.
K3san Artistik
Kesan artistik adalah kata kunci sebuah desain yang sukses. Bagaimanapun juga kita berurusan dengan masalah visual, yaitu tampilan, yang tentunya tak semata-mata dinilai secara keindahan. Indah disini tentunya tak semata-mata dinilai secara artistik, namun nilai-nilai artistik mesti tetap ditempatkan sebagai garda depan. Sebuah desain haruslah mampu menarik perhatian publik untuk melihatnya dan kemudian mengingatkannya dalam pikiran. Haruslah pula mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan desain-desain lain. Jangan terlalu aneh, cukup berbeda saja. Tak juga harus benar-benar lain hingga tak ada yang menyamainya, namun lebih penting untuk "eye catching".
M3kanis
Mekanis di sini diartikan sebagai kepraktisan. Desain yang baik adalah desain yang relatif praktis. Tak perlu bertele-tele, harus singkat, padat dan jelas. Desain haruslah mampu ditangkap dan diingat bahkan dalam pikiran bawah sadar publik. Tidak perlu memaksa menggunakan banyak warna dan atau ilustrasi yang teramat kompleks. Karena ingat, desain Anda mungkin digunakan dalam berbagai kepentingan, ukuran, media, kondisi, dan publik yang berbeda. Terkadang Anda perlu menggunakannya dalam ukuran relatif besar— semisal untuk poster atau baliho. Namun adakalanya juga Anda musti menggunakannya dalam ukuran relatif kecil, seperti brosur, halaman web dan sebagainya.
Publik dan Lingkungan S3kitar
Publik dan lingkungan sekitar memainkan peran signifikan dalam menentukan keberhasilan desain. Kepada publik dan lingkungan macam apakah bisnis/perusahaan Anda berinteraksi ? Bagaimana dinamisme publik dan lingkungan disekitar Anda ? Karena, publik dan lingkungan yang relatif dinamis membutuhkan penanganan yang relatif dinamis pula. Sebuah desain yang saat ini dianggap modern dan representatif dengan kondisi publik, beberapa waktu ke depan belum tentu masih cocok untuk digunakan.
Lokasi G3ografis
Lokasi geografis juga teramat penting untuk dipertimbangkan. Bagaimana Kondisi sosial, politik, dan ekonomi lingkungan geografis tempat Anda berada ? Hal ini sangat penting, karena baik desain bervisi global maupun lokal mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Usia
Sangat penting untuk mendefinisikan usia publik yang Anda tuju. Misalnya, apakah publik yang Anda tuju adalah golongan anak-anak, remaja, dewasa atau orang tua ? Perlunya mendefinisikan batasan usia publik ini tentunya tak berlaku secara kaku, namun setidaknya dengan memberikan batasan pada usia berapa publik paling potensial yang Anda tuju bisa membantu Anda menfokuskan diri dalam menentukan berbagai aspek pembuatan desain dan juga materi promosi lainnya.
Warna
Pilihan warna juga harus menjadi pertimbangan saat Anda membuat sebuah desain. Warna, sebagaimana juga bentuk dan tulisan merupakan media penyampai pesan. Secara naluriah manusia menggunakan dan mempersepsikan warna dengan suatu konsep. Terkadang banyak yang tidak sadar bahwa warna mempunyai makna yang bisa dipetakan. Banyak yang menggunakan warna karena dasar kesukaan saja, dan kurang mempertimbangkan berbagai aspek penting lainnya. Warna juga bisa digunakan untuk memperkuat nilai pesan yang hendak disampaikan melalui desain. Karena pilihan warna mengindikasikan preferensi sifat dan sikap yang dimiliki bisinis/perusahaan bersangkutan. Psikologi warna adalah sebutan yang digunakan untuk mengkaji hal ini. [akan kita bahas lebih lengkap ditulisan lainnya].
B3ntuk [Shap3]
Bentuk merupakan bagian integral dalam desain. Jika warna mengkomunikasikan nuansa dan makna, maka bentuk adalah simbolisme yang mewadahinya. Bentuk mempunyai arti secara universal, dan bisa dirunut hingga ke dalam batas kesadaran alam pikir manusia. Bentuk adalah hal yang menyusun persepsi kita akan dunia baik secara visual maupun secara psikologis. Bentuk digunakan untuk menegaskan pesan yang hendak disampaikan, sehingga pemilihan dan penggunaan bentuk yang tepat amatlah vital dalam menentukan berhasil tidaknya penyampaian pesan tersebut. [bahasan lebih lengkap ditulisan selanjutnya]
Tipografi
Tipografi, berkaitan dengan penggunaan teks dalam desain, termasuk pemilihan font (huruf), ukuran, peletakan dan berbagai atribut lainnya. Berikut adalah beberapa hal yang terkait erat dengan tipografi.
1. Type Face (Huruf) Pernahkan terlintas dalam benak Anda, mengapa ada huruf bernama Time New Roman atau Arial ? Ada banyak faktor yang menjadi penentu penamaan sebuah huruf yang Anda gunakan. Huruf Time New Roman, Century, AvantGarde, etc. Awalnya huruf-huruf tersebut didesain khusus untuk keperluan majalah-majalah tersebut. Namun ada juga huruf yang dinamai berdasarkan nama pembuatnya, seperti Bodoni, Garamond, Baskerville dan juga Goudy.
2. Klasifikasi Huruf Huruf bisa diklasifikasikan ke dalam 7 kategori besar berdasarkan bentuk dan nuansa yang ditimbulkannya. Meski ada pula yang mengkategorikan ke dalam jumlah yang berbeda namun ketujuh kategori ini cukup representatif untuk dijadikan bahan referensi.
* Roman [Serif]
* Italic
* Lineale (Sans Serif)
* Slab Serif
* Text [Blackletter]
* Script
* Decorative
Gender
Sebagaimana semua hal di dunia ini, desain grafis, khususnya desain, juga erat kaitannya dengan masalah gender. Gender disini mengacu pada preferensi seksual mana yang akan ditampilkan dan dijadikan orientasi suatu desain. Hal ini tentunya amat terkait dengan golongan gender manakah yang menjadi publik desain tersebut. Hal yang amat jelas terlihat adalah pilihan warna, semisal warna-warna pastel lebih cenderung cocok dengan gender perempuan, sedangkan warna tegas lebih mengacu pada gender laki-laki. Dalam melakukan pengembangan desain, masalah identifikasi orientasi gender ini sangat penting untuk ditegaskan sejak awal, sehingga ada semacam konsistensi dan korelasi antara beragam produk desain.
"Diperoleh dari berbagai sumber "
Archive for the 'TEORI DESAIN' Categoryteori design @ 07 Dec 2006 09:32 am by tiuhd3sain
http://dosen.palcomtech.ac.id/syahbana/tiuh
READ MORE -
TEORI DESIGN GRAFIS
Darimana Harus Dimulai Untuk Membuat Desain Publikasi?
Bagi Anda khususnya yang baru terjun ke dunia grafis, dan menangani kasus yang sebenarnya dari klien maka Anda akan berpikir darimanakah harus memulai sebuah proyek desain? Sebagaimana hal-hal lain yang akan kita kerjakan, rencana kerja perlu dilakukan sebelum Anda benar-benar melakukannya. Sehingga apa yang Anda kerjakan terarah dan terealisasi dengan baik. Untuk itu, sebelum Anda mengerjakan sebuah proyek desain, sebaiknya Anda tetapkan terlebih dahulu hal-hal yang perlu Anda jadikan sebagai pedoman dalam membuat karya desain tersebut atau disebut juga "Daftar Pedoman Pembuatan Publikasi".
Berikut "Daftar Pedoman Pembuatan Publikasi" yang dapat Anda jadikan acuan dan Anda kembangkan:
Apa Tujuan Publikasi?Mengenali kategori-kategori dari jenis publikasi Anda dapat membantu mengembangkan pendekatan yang tepat untuk tujuan publikasi Anda. Misalnya, Anda ingin membuat dokumen yang meyakinkan seperti: iklan, poster, press release, flyer promosi atau brosur penjualan maka Anda akan tahu data apa yang diperlukan untuk membuat publikasi tersebut.
Kenapa Publikasi Anda diperlukan? Salah satu pertanyaan penting untuk ditanyakan pada diri Anda sendiri adalah kenapa publik perlu tahu informasi yang ada pada publikasi Anda. Jika Anda mengetahui hal tersebut dengan tepat, Anda bisa menggunakannya pada headline dan gambar Anda untuk mendapatkan perhatian dari publik. Mengingat kebutuhan para pembaca juga membantu memfokuskan pebulisan Anda.
Siapakah Audien Anda? Mengenali Audien (Publik pembaca publikasi) Anda akan membantu Anda memilih tehnik-tehnik yang menarik pembaca. Bagaimana perilaku audien? gaya bahasa apa yang sesuai? adalah hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan.
Informasi Macam Apa yang Akan Disertakan? Publikasi yang berbeda memerlukan elemen yang berbeda pula. Sebuah brosur tentang konferensi memerlukan program acara, jadwal lokakarya, biografi singkat tentang pembiacara dan sebuah peta. Sebuah iklan mungkin terdiri dari slogan, baris tag, dan informasi mengenai harga atau alamat. Periksa berbagai informasi teks dan image yang akan disertakan sehingga Anda akan mendapatkan ruang yang cukup untuk semua bagian dan menghindari terlewatnya materi informasi.
Citra Yang Bagaimana Yang Ingin Ditampilkan? Semua hal mengenai publikasi dari gaya bahasa sampai pada kualitas kertas yang memuatnya, mewujudkan citra dari pembuatnya. Satu panduan yang paling penting dalam menciptakan citra tersebut adalah kecocokan. Elemen-elemen yang Anda pilih dan cara Anda merangkai dan mereproduksinya menjadi hal yang indah apabila mereka cocok dengan tujuan dan audien Anda. Apakah Anda ingin membuat kesan formal, informal, ramah, main-main, elegan, bergaya, trendy, klasik, konservatif, adventurir, akademik, profokatif dan sebagainya.
Haruskah Publikasi itu Masuk ke Dalam Sebuah Program atau Style Perusahaan? Masalah identitas perusahaan muncul pada saat perusahaan memahami bahwa desain grafis menghasilkan lebih banyak kreatifitas daripada imajinasi mereka sendiri. Logo bisa tampak dengan berbagai ukuran dan posisi. dokumen dari satu departemen memiliki tampilan yang streamline dan bergaya, sementara dokumen dari departemen lain menggunakan clipart. tugas perusahaan adalah mengembangkan format dan standar desain sehingga dokumen-dokumen yang berbeda memiliki tampilan yang konsisten.
Apa Jenis Gambar dan Foto yang Disertakan? Anda bisa saja membuat karya desain publikasi tanpa satupun gambar, tetapi gambar tidak disangsikan lagi bisa menarik pembaca lebih mudah daripada kata-kata. Anda perlu mempertimbangkan jumlah dan jenis gambar yang akan Anda gunakan lebih dini, karena akan mempengaruhi format secara keseluruhan.
Apa Spesifikasi Pencetakannya? Spesifikasi — termasuk ukuran halaman, banyaknya halaman, jenis penjilidan, jenis kertas, kualitas cetakan, dan penggunaan warna — tidak dapat dipisahkan dari format keseluruhan.
Kapan Ia Diperlukan? Jadwal adalah anugerah sekaligus kutukan. Pada satu sisi ada perasaan bahwa tidak ada waktu untuk melakukan pekerjaan dengan yang Anda sukai, tetapi di sisi lain semua orang tahu bahwa setiap proyek membutuhkan waktu tertentu.
Berapa Anggarannya? Uang juga faktor realita. Ia juga mempengaruhi segala hal mengenai publikasi karenanya sering kali dibuat sebagai pertimbangan pertama. Perlakukan anggaran dan jadwal Anda dengan serius, tetapi jangan biarkan mereka membatasi diri Anda.
Itulah hal-hal yang perlu Anda siapkan untuk memulai sebuah proyek desain, selain hal-hal yang berkemungkinan muncul dari beberapa pertanyaan di atas, yang mungkin dapat Anda cari tahu sendiri jawabannya.
"Sunardi P"
Archive for the 'TEORI DESAIN' Category
Teori Design@ 16 Jan 2007 06:31 pm by tiuhd3sain
http://dosen.palcomtech.ac.id/syahbana/tiuh
READ MORE -
Unsur, Definisi, Prinsip dan Istilah DKV

Unsur
Dalam Pembuatan sebuah desain kita perlu memperhatikan bentuk desain yang Anda inginkan. Tentunya supaya desain Anda dapat dilihat bagus (sesuai maksud dan tujuan Anda membuatnya), maka unsur-unsur pembuatan desain yang perlu diperhatikan adalah :
1. Garis (Line)Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
2. Bentuk (Shape)Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
2.1) Huruf (Character) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb.
2.2) Simbol (Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).
2.3) Bentuk Nyata (Form) : bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.
3. Tekstur (Texture)Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.
4. Ruang (Space)Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran (Size)Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
6. Warna (Color)Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.
Dengan menggunakan unsur-unsur desain tersebut, Anda akan membuat bentuk desain yang Anda inginkan. Tentunya supaya desain Anda dapat dilihat bagus (sesuai maksud dan tujuan Anda membuatnya), maka Anda harus mengenal unsur-unsur di atas secara baik.
DefinisiDesain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.
PrinsipPesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/estetis.
Istilah1. Seni Grafis / Graphic Arts, termasuk ke dalam kelompok bidang ilmu Seni Murni.2. Grafis / Graphic, adalah hal yang berkaitan dengan tulisan atau gambar yang mengandung makna untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.3. Desain Grafis / Graphic Design, istilah yang dipakai sebelum menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual, berasal dari kata bahasa Yunani “Graphos” yang berarti “tulisan/gambar”.Untuk mengantisipasi perkembangan dunia komunikasi visual serta perannya yang semakin luas, maka digunakan istilah: Desain Komunikasi Visual.
Perlunya Pendidikan Desain Komunikasi Visual1. Mengenal konsep Desain Komunikasi Visual sebagai Dasar Perancangan/Desain dan Strategi Komunikasi.2. Mengenal Desain Grafis (Desain Komunikasi Visual) dan Bahasa Rupa sebagai Pengolah Visual Data Informasi.3. Mengenal secara teknis prinsip, proses teknologi informatika dan sistem informasi manajemen.4. Memahami elemen desain grafis sebagai alat penyampai pesan yang efektif, efisien, komunikatif dan estetis kreatif dalam konteks konsep-policy/planning/ strategy dan implementasi serta evaluasi.5. Memahami strategi komunikasi, psikologi dan sosial/ antropologi budaya.6. Memahami beberapa media baru, terutama dunia media / ruang cyber serta tekniknya, yaitu:a. Animasi – Audio Visual (Mix Media)b. Interaktif media dan web/website yang biasa dipergunakan untuk melengkapi E-media dan Mixmedia/Multimedia.7. Menguasai konsep perancangan / desain komunikasi visual dan pemasaran global secara universal.Menguasai proses dan tehnik perancangan /desain yang dapat mengantisipasi perkembangan dunia kewirausahaan/enterprenuership.

"diperoleh dari berbagai sumber" WARNA, TIPOGRAFI & UNSUR DESAIN @ 11 Jan 2007 10:16 am by tiuhd3sain
http://dosen.palcomtech.ac.id/syahbana/tiuh
READ MORE -
APA ITU DESIGN GRAFIS
Karya Seni identik dengan suatu yang unik. Oleh karenanya seorang seniman dalam melahirkan karyanya selalu mencari bentuk, bentuk baru. Untuk itu diperlukan sesuatu yang unik. Ini berarti sesuatu yang belum pernah atau mungkin jarang dipakai oleh seniman lain pada karya-karya sebelumnya.
Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.
Desain Grafis juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, foto, ilustrasi dan lain sebagainya. Desain grafis adalah solusi komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual.
Sebagaimana layaknya informasi yang disampaikan menggunakan bahasa lisan (suara) yang dapat disampaikan secara tegas, ceria, keras, lembut, penuh gurauan, formal, dan sebagainya dengan menggunakan gaya bahasa dan volume suara yang sesuai, Desain grafis juga dapat melakukan hal serupa. Kita dapat merasakan sendiri setelah membaca sebuah berita (tulisan), melihat foto atau ilustrasi, melihat permainan warna dan bentuk dari sebuah karya design yang berbentuk publikasi cetak, nuansa yang ditimbulkannya. Apakah informasi itu tegas, formal, bergurau, lembut, anggun, elegan dan sebagainya.
Kenapa kita dapat merasakan hal itu? Kenapa obyek publikasi itu bisa menimbulkan kesan dan pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan hingga dimengerti oleh kita sebagai pembaca? Jawabannya adalah karena adanya unsur-unsur design dan prinsip-prinsip design yang ada dalam sebuah karya design tersebut, baik disadari maupun tidak disadari oleh pembuatnya.
Ada beberapa tokoh menyatakan pendapatnya tentang desain grafis :
Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai " aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri". Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.
Sedangkan Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.com/ mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.
Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.
Menurut Michael Kroeger visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).
Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.
Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan
Kategori Desain Grafis
Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
1. Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
2. Web Desain: desain untuk halaman web.
3. Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.
4. Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain professional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.
5. Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.
Bidang Komunikasi Grafis
Komunikasi Grafis merupakan bidang profesi yang berkembang sangat pesat sejak Revolusi Industri (abad ke-19) disaat informasi melalui media cetak makin luas digunakan dalam perdagangan (iklan, kemasan), penerbitan (koran, buku, majalah) dan informasi seni budaya. Perkembangan bidang ini erat hubungannya dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat yang dapat dipetik dari keakuratan penyampaian informasi pada masyarakat.
Perkembangan di atas juga dipacu oleh kesadaran yang makin tinggi pada efektivitas bahasa rupa (visual) dalam komunikasi masa kini. Bila pada awal munculnya mesin cetak abad ke-15 istilah bidang ini adalah“graphic arts” yang masih dikonotasikan dengan seni, maka abad ke-20 istilahnya menjadi “graphic communication” atau juga “visual communication”. Hal ini menggambarkan peranan komunikasi sebagai
kunci profesi dalam bidang ini.
Saat ini peranan komunikasi yang diemban makin beragam: informasi umum (information graphics, signage), pendidikan (materi pelajaran dan ilmu pengetahuan, pelajaran interaktif pendidikan khusus), persuasi (periklanan, promosi, kampanye sosial) dan pemantapan identitas (logo, corporate identity, branding). Munculnya istilah “komunikasi visual” sebenarnya juga merupakan akibat dari makin meluasnya media yang dicakup dalam bidang komunikasi lewat bahasa rupa ini: percetakan / grafika, filem dan video, televisi, web design dan CD interaktif.
Perkembangan itu telah membuat bidang ini menjadi kegiatan bisnis yang sekarang sangat marak melibatkan modal besar dan banyak tenaga kerja. Kecepatan perkembangannya pun berlomba dengan kesiapan tenaga penunjang pada profesi ini. Karena itu perlu disiapkan suatu standar yang dapat jadi acuan bagi tenaga kerja dalam profesi ini, baik dalam posisinya dalam jenjang ketenagakerjaan maupun dalam perencanaan pendidikan penunjangnya.
Standardisasi yang saat ini dibuat tak mungkin menahan laju perkembangan bidang Komunikasi Grafis. Tetapi dengan melihat apa yang telah terjadi baik di negeri orang maupun di negeri sendiri, diharapkan usaha membuat acuan dapat mengantisipasi cukup panjang menghadapi perkembangan bidang ini.
Komunikasi Grafis dan Komunikasi Visual
Tugas penyusunan kompetensi ini adalah pada bidang Komunikasi grafis, istilah yg diberikan oleh Dikmenjur setelah berkonsultasi dengan Ditjen Grafika. Kata Grafis sendiri mengandung dua pengertian:
(1) Graphein (lt.= garis, marka) yang kemudian menjadi Graphic Arts atau Komunikasi Grafis,
(2) Graphishe Vakken (bld=pekerjaan cetak) yang di Indonesia menjadi Grafika, diartikan sebagai percetakan.
Dalam pengertian ini Komunikasi Grafis adalah pekerjaan dalam bidang komunikasi visual yang berhubungan dengan grafika (cetakan) dan/atau pada bidang dua dimensi dan statis (tidak bergerak dan bukan time-based images).
Dasar terminologi perlu untuk menjelaskan beda antara Komunikasi Grafis dengan Komunikasi Visual.
Komunikasi visual merupakan payung dari berbagai kegiatan komunikasi yang menggunakan unsur rupa (visual) pada berbagai media: percetakan / grafika, luar ruang (marka grafis, papan reklame), televisi, film/video, internet dll, dua dimensi maupun tiga dimensi, baik yang statis maupun bergerak (time based).
Sedangkan Komunikasi Grafis merupakan bagian dari Komunikasi Visual dalam lingkup statis, dua dimensi, dan umumnya berhubungan dengan percetakan / grafika. Dalam lingkup terminologi ini standar kompetensi Komunikasi Grafis dibuat.
Bidang profesi Komunikasi Grafis meliputi kegiatan penunjang dalam kegiatan penerbitan (publishing house), media massa cetak koran dan majalah, periklanan (advertising), dan biro grafis (graphic house, graphic boutique, production house). Selain itu komunikasi grafis juga menjadi penunjang pada industri non-komunikasi (lembaga swasta / pemerintah, pariwisata, hotel, pabrik / manufaktur, usaha dagang) sebagai inhouse graphics di departemen promosi ataupun tenaga grafis pada departemen public relation perusahaan.
Pekerjaan Komunikasi Grafis meliputi olah gambar/images (gambar ilustrasi, fotografi), olah teks/tipografi (cipta dan susun huruf) dan penggabungan unsur teks dan images ke dalam rancangan/design yang siap dilaksanakan. Dalam kenyataan di lapangan, situasi kegiatan komunikasi grafis di Indonesia tak sepenuhnya seperti diagram umum di atas. Olah huruf / type design & typography yang di beberapa negara maju merupakan profesi khusus ( mendesain font / typeface, hand lettering, tipografi / olahan tata huruf ) di Indonesia tak berkembang menjadi bidang profesi tersendiri (pernyataan Bp. Danton Sihombing MFA pakar bidang huruf). Di Indonesia olah huruf pada era digital dikerjakan sendiri di komputer oleh desainer ataupun operator atas petunjuk desainer. Meski ada juga yang olah huruf khusus seperti hand lettering dan Kaligrafi tidak merupakan bidang
spesialisasi profesi yang berkembang baik. Karena itu dalam standar kompetensi komunikasi grafis ini olah huruf/tipografi tak dibuat sebagai sub-bidang kompetensi tersendiri, tetapi menjadi subkompetensi untuk sub bidang desain grafis.
bidang Komunikasi Grafis dipilah menjadi 3 sub-bidang:
Desain Grafis: merancang / menyusun bahan (huruf, gambar dan unsur grafis lain) menjadi informasi visual pada media (cetak) yang dimengerti publik.
Ilustrasi: menampilkan informasi dengan ketrampilan gambar tangan dan penuangan daya imajinasi.
Fotografi: menampilkan informasi dengan ketrampilan menangkap cahaya melalui kamera dankepiawaian memilih / mengolah hasil bidikan.
"dari berbagai sumber"
Teori design @ 07 Jan 2007 09:40 am by tiuhd3sain
http://dosen.palcomtech.ac.id/syahbana/tiuh
READ MORE -
Bagaimana Memulai Belajar Design Grafis

Bagaimana memulai belajar Desain Grafis? Memang itu sebuah pertanyaan yang sangat mendasar bagi seorang desiner pemula।

Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.
beberapa tokoh menyatakan pendapatnya tentang desain grafis yang saya ambil dari situs http://id.wikipedia.org/
Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.
Sedangkan Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.com/ mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat।

Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.
Menurut Michael Kroeger visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition)।
Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual।
Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan
Kategori Desain
Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
  1. Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis।
  2. Web Desain: desain untuk halaman web.
  3. Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi।
  4. Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman।
  5. Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya।

Program Pengolah grafis

Oleh karena desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya।

1। Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)

Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:- Adobe FrameMaker- Adobe In Design- Adobe PageMaker- Corel Ventura- Microsoft Publisher- Quark Xpress

2. Aplikasi Pengolah Vektor/Garis

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah:Adobe Illustrator- Beneba Canvas- CorelDraw- Macromedia Freehand- Metacreations Expression- Micrografx

3. Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semu objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggapa sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik.Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah:- Adobe Photoshop- Corel Photo Paint- Macromedia Xres- Metacreations Painter- Metacreations Live Picture- Micrografx Picture Publisher- Microsoft Photo Editor- QFX- Wright Image

4. Aplikasi Pengolah Film/Video

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini adalah:- Adobe After Effect- Power Director- Show Biz DVD- Ulead Video Studio- Element Premier- Easy Media Creator- Pinnacle Studio Plus- WinDVD Creater- Nero Ultra Edition

5. Aplikasi Pengolah Multimedia

Program yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik.Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:- Macromedia- Macromedia Authorware- Macromedia Director- Macromedia Flash- Multimedia Builder- Ezedia- Hyper Studio- Ovation Studio Pro- Macromedia Director- Macromedia Flash- Multimedia Builder- Ezedia- Hyper Studio- Ovation Studio Pro

Sumber:
November 16th, 2006
Slamet Riyanto
Copyright© 2006 - 2007 SlametRiyanto.Web.Id

READ MORE -